Meningkatkan Kinerja Otak

Meskipun berat otak hanya sekitar 2% dari berat seluruh tubuh, namun energi yang diperlukan untuk bekerja mencapai 20% dari total energi tubuh dan menerima darah 15% dari seluruh darah yang dipompa jantung per menit.

Otak manusia terdiri dari otak besar, otak kecil, dan batang otak. Otak besar dibagi menjadi dua bagian, kanan dan kiri. Pada otak besar bagian kiri terdapat pusat bicara manusia. Bagian depan otak berkaitan dengan fungsi emosi dan motorik. Bagian atas berhubungan dengan fungsi sensorik dan orientasi ruang. Bagian samping mengatur fungsi memori tertentu, bagian samping kiri bertanggungjawab dalam kemampuan penerimaan rangsang dan integrasi bicara. Bagian belakang otak bertanggungjawab dalam proses penglihatan. Otak kecil bertanggungjawab dalam fungsi koordinasi dan keseimbangan. Batang otak berfungsi dalam kesadaran dan kewaspadaan.
Sel-sel otak dapat rusak karena adanya radikal bebas, karena unsur penyusun dinding selnya terdiri atas asam lemak tak jenuh ganda (Poly Unsaturated Fatty Acids, PUFA) yang banyak memiliki ikatan ganda. Molekul-molekul oksigen yang tidak stabil dan sangat reaktif, yang disebut sebagai radikal bebas, dapat menghancurkan jaringan tubuh melalui proses oksidasi yang berpengaruh terhadap timbulnya penuaan. Senyawa radikal bebas memiliki elektron yang tidak berpasangan dan sangat reaktif merusak penyusun sel tubuh. Elektron radikal bebas akan memutus ikatan-ikatan ganda sel tubuh dan membentuk senyawa radikal bebas yang baru. Reaksi berantai yang terjadi akan merusak sel-sel otak sehingga sel-sel otak akan mengalami penuaan dini. Radikal bebas, tergantung pada kualitasnya, merupakan bagian dari makanan yang dikonsumsi atau diproduksi melalui proses oksidatif dalam tubuh. Metabolisme tubuh dapat merampas elektron atom oksigen sehingga atom tersebut berubah menjadi radikal bebas. Beberapa polutan seperti asap rokok, asap pabrik, atau radiasi ultraviolet, juga dapat bereaksi dalam tubuh menghasilkan radikal bebas.
Untuk mencegah terjadinya penuaan dini pada otak, dapat dilakukan dengan dua cara yang relatif mudah dan ekonomis. Pertama, dengan membangun pemikiran positif dan kedua, mengatur pola makan bergizi seimbang. Orang tidak akan merasa bahagia dengan memenuhi kepala dengan pikiran-pikiran negatif. Manusia dapat mengubah jalan hidupnya dengan cara mengubah jalan pikiran. Orang dapat meluruskan pikiran dengan berpikir positif yang dapat menjadikannya mampu mengatasi kecemasan dan kesusahan. Seseorang bisa merasa sakit atau sembuh juga dipengaruhi pikirannya.
Gejala awal penuaan dini sel-sel otak di antaranya susah mengingat kembali sesuatu, mudah lupa atau dementia (kehilangan organik fungsi intelektual) yang bila tidak diatasi dapat mempercepat munculnya penyakit Parkinson dan Alzheimer. Suatu penelitian menunjukkan, mengonsumsi makanan yang beragam, rendah lemak, banyak sayur, dan buah segar dapat menyehatkan tubuh dan memerbaiki fungsi kognitif otak. Efek positif mengonsumsi sayuran dan buah segar karena di dalamnya terkandung zat-zat yang berfungsi vital untuk menyehatkan dan melindungi sel-sel tubuh dari senyawa beracun, termasuk senyawa radikal bebas.
Zat gizi yang menjadi sumber glukosa untuk energi otak yang terbaik adalah karbohidrat komplek. Untuk mengeluarkan energi dari glukosa, otak memerlukan bantuan dari berbagai macam vitamin dan mineral. Kekurangan energi dapat menyebabkan kerja otak kurang optimal.
Lemak makanan, di bawah 20% energi total, diperlukan sebagai sarana pelarut vitamin A, E, betakaroten, dan zat karotenoid yang diperlukan otak. Lemak juga merupakan sumber kolesterol dan asam lemak otak (Omega-3 DHA, EPA, Arakhidonat) yang diperlukan untuk menyusun struktur sel-sel otak. Lemak atau lipid juga berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf di otak.
Otak dan jaringan saraf mengandung 50% protein dan 50% lipid. Protein diperlukan untuk memasok asam amino. Asam amino esensial untuk pembentukan neurotransmitter, berfungsi untuk transmisi impuls saraf di otak. Misalnya, neurotransmitter acetylcholine yang mengendalikan kerja intelektual otak seperti berbicara dan berpikir.
Vitamin serta mineral sayur dan buah berfungsi ganda, yaitu membantu berbagai reaksi vital dalam sel dan sebagai antioksidan yang dapat sel – sel dari serangan radikal bebas. Karena susunan molekulnya, suatu senyawa antioksidan dapat memberi elektron kepada molekul radikal bebas yang memiliki elektron tidak berpasangan sehingga dapat memutuskan reaksi berantai pembentukan radikal bebas. Vitamin B komplek berperan dalam metabolisme energi yang diperlukan sel-sel otak dan memerbaiki fungsi verbal dan non verbal sel otak. Asam folat berpengaruh pada kemampuan kognitif otak dan mood. Kekurangan asam folat, niasin, dan vitamin B12 dapat memperparah dementia. Mineral zat besi (Fe) berperan dalam sintesis neurotransmitter dan pembentukan selubung saraf sel otak. Gejala awal anemia zat besi berupa badan lemah, lelah, kurang energi, konsentrasi menurun, sakit kepala, dan pandangan berkunang-kunang.
Berkaitan dengan teori radikal bebas dan penuaan sel otak, maka vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya yang bersifat antioksidan mempunyai efek anti penuaan. Sayur dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral antioksidan seperti vitamin C, E, dan betakaroten serta mineral Zn dan Se. Hasil penelitian ilmiah menunjukkan zat gizi antioksidan dapat memberikan efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel otak dari berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya.
Meningkatkan kinerja otak tidak harus dengan biaya mahal. Menjaga kesehatan dan pencegahan penuaannya dapat dilakukan dengan membiasakan diri untuk berpikir positif serta mengonsumsi sayur dan buah segar setiap hari.

0 komentar: